Senin, 16 November 2009

proteksi terhadap anak - sejauhmana?

Anak. jika kita mendengar atau bicara tentang anak maka yang tergambar dalam bathin dan ingatan kita tentang kelucuannya, keceriaannya, kepolosan serta segala hal yang berhubungan dengan kehidupan semarak, gembira ria serta permainan yang berwarna-warni. Anak adalah anugerah yang diberikan tuhan kepada kita atas segala kepercayaannya agar kita merawat, mengkasihi dan memberikan perlindungan serta meneruskan kehidupan, yaitu mengantikan peran orang tua yang memasuki kehidupan pensiun.......................................
sungguh anugerah yang luar biasa, oleh karena itu siapapun kita sebagai orang tuanya ingin selalu memberikan perlindungan yang lebih baik, bahkan program2 asuransi yang marak hampir diikuti oleh sebagian masyarakat untuk memberikan proteksi kepada anak. Banyaknya kasus pelecehan sexual, penculikan dan perdangangan anak yang selalu membuat jantung kita sebagai orangtua selalu berdebar meskipun sudah dilindungi oleh undang-undang no.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak mengatur secara detail tentang hak-hak yang sepenuhnya dimiliki anak dan sepenuhnya harus mendapat perlindungan,
akhirnya dengan banyak kejadian yg membuat kita semakin ketakutan dan akhirnya kita semakin proteksi terhadap anak secara berlebihan sehingga terkadang kita lupa bahwa masih banyak hal lain yg kita prioritas untuk anak selain :
1. Menyiapkan kendaraan mewah atau orang kepercayaan (baby sister, pembantu..istilah lain)untuk antar jemput anak sekolah,les atau kegiatan lain
2. Memberikan handphone -dengan alasan mudah dihubungi
3. Menyiapkan guru les di rumah- dan siap bayar mahal
4. Menyiapkan segala keperluan anak tersedia di rumah sehingga anak harapannya selalu aman
dan banyak hal lain yang dipersiapkan,
Hal-hal tersebut memang sangatlah baik, tapi itu hanya bisa dilihat dari 1 (satu) sisi saja yaitu sekedar proteksi dari pihak luar.
ada yang lebih penting perlakuan kepada anak yang di anugerahi tuhan kepada kita, sebagai orangtua seyogyanya kita harus ingat bahwa anak membutuhkan "kasih" yang lahir dari bathin kita dengan ketulusan, artinya selain menyiapkan banyak keperluan dan proteksi perlindungan dengan berbagai cara tetapi kedekatan kita (orangtua) secara bathin tetap harus terjaga, luangkan waktu kita dan jadikan mereka (anak) sebagai sahabat, murid, anak dan dengarkan apa yang mereka alami dan mereka rasakan setiap waktu,setiap hari, yang paling penting di sini kita harus menjadi teman bercerita yang nyaman,ada beberapa tip berikut yang pernah dilakukan penulis :
1. sesibuk apapun luangkan waktu yang cukup untuk sekedar mendengarkan curhat atau cerita2 yang dialami baik disekolah maupun di rumah
2. luangkan waktu untuk mengajaknya bersepeda atau jalan2, atau bermain bersama temen2 di sekitar kompleks rumah untuk beraktualisasi diri selain di sekolah dan tempat lesnya
3. mengajaknya berenang bersama atau olahraga kegemaran, jadikan suasana olahraga bersama menjadi hobby yang mengasyikkan bersama
4. sekali2 tungguin anak di tempat les nya agar kita tahu apa yang terjadi,sehingga kita tahu detail perkembangan anak
5. sekali2 tetap berikan dekapan hangat kala ada kesempatan bersama-sehingga anak merasa nyaman di dekat kita (orang tua)
6. Bernyanyi dan menari bersama, membaurlah dengan anak sehingga tidak ada jenjang terlalu jauh antara anak dan anda sebagai orangtua
7. setiap akan melakukan kegiatan bersama-diskusikan terlebih dahulu-terapkan demokratis dan egaliter dalam keluarga
8.melakukan ibadah secara bersama2-hal yang menyenangkan
9. jangan pernah tinggalkan anak anda dalam kondisi menghadapi UTS atau UAS, bandingkan jika kita didekatnya akan jauh berbeda nilai yang di hasilkan dibanding kita jauh
10. percayalah, meskipun masih banyak tip lain tapi ini adalah tip special yang pernah dilakukan penulis

ingat..anak bukanlah boneka yang cuma diam dan tidak komunikatif tetapi anak adalah makhluk kecil istimewa yang selalu memberikan keindahan bagi hari-hari ...kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar